Fogging di Tiyuh Marga Sari, RK 4: Upaya Pencegahan Penyakit DBD oleh Puskesmas Totokaton

Pada tanggal 16 Januari 2025, kegiatan fogging atau penyemprotan insektisida dilakukan di Tiyuh Marga Sari, tepatnya di RT 4, di kediaman Bapak Sutrisno. Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya pencegahan penyebaran penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) yang semakin meningkat di wilayah tersebut.

Kegiatan fogging ini dipimpin oleh tenaga kesehatan dari Puskesmas Totokaton, yang dipimpin oleh petugas kesehatan yang berkompeten dalam melakukan pengendalian vektor penyakit DBD. Fogging bertujuan untuk membunuh nyamuk Aedes aegypti, yang menjadi vektor penyebar penyakit DBD, yang sangat berbahaya jika dibiarkan berkembang biak.

Keterlibatan Komunitas dan Dukungan Pihak Terkait

Fogging di Tiyuh Marga Sari ini dihadiri oleh berbagai pihak, mulai dari masyarakat setempat hingga aparat keamanan. Salah satu tokoh penting dalam kegiatan ini adalah Bapak Babinsa yang turut hadir memberikan dukungan penuh terhadap upaya tersebut. Keikutsertaan Bapak Babinsa memberikan rasa aman dan meningkatkan partisipasi warga dalam melaksanakan kegiatan fogging.

Selain itu, kegiatan ini juga melibatkan anak-anak Kuliah Kerja Nyata (KKN) dari Universitas Lampung (Unila), yang memberikan kontribusi besar dalam mendampingi warga serta membantu penyuluhan tentang pentingnya menjaga kebersihan lingkungan untuk mencegah berkembang biaknya nyamuk penyebab DBD. Keberadaan para mahasiswa KKN tersebut memberikan semangat baru bagi masyarakat untuk lebih peduli terhadap kesehatan dan kebersihan lingkungan mereka.

Selain itu, hadir pula Bapak Yudi, Kepala Suku 4, yang memberikan dukungan penuh terhadap kegiatan fogging ini. Sebagai tokoh penting di Suku 4, Bapak Yudi turut memotivasi warganya untuk lebih peduli terhadap kebersihan lingkungan dan mendukung langkah-langkah pencegahan penyakit yang dapat merugikan kesehatan masyarakat.

Manfaat Fogging bagi Masyarakat

Dengan adanya fogging di kediaman Bapak Sutrisno ini, diharapkan dapat meminimalisir jumlah nyamuk yang ada di lingkungan tersebut. Kegiatan ini juga memberi edukasi kepada masyarakat tentang langkah-langkah yang bisa dilakukan untuk mencegah berkembang biaknya nyamuk, seperti dengan rutin menguras tempat penampungan air, menutup tempat penampungan air, serta menggunakan kelambu atau obat nyamuk untuk melindungi diri dari gigitan nyamuk Aedes aegypti.

Puskesmas Totokaton, bersama dengan Babinsa dan mahasiswa KKN Unila, dan kepala suku 4 berharap bahwa kegiatan fogging ini tidak hanya memberikan dampak langsung dalam mengurangi jumlah nyamuk, tetapi juga meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga kebersihan lingkungan sebagai langkah utama dalam pencegahan DBD.

Penutupan

Kegiatan fogging di Tiyuh Marga Sari ini merupakan contoh nyata dari kolaborasi antara tenaga kesehatan, aparat keamanan, dan mahasiswa KKN dalam menjaga kesehatan masyarakat. Dengan sinergi yang baik antara pihak-pihak tersebut, diharapkan wilayah ini dapat terbebas dari ancaman penyakit DBD, serta mendorong masyarakat untuk terus menjaga kebersihan lingkungan demi kesehatan bersama.